Pemasaran atau marketing merupakan kegiatan yang sangat penting karena dapat menentukan pencapaian tujuan usaha budidaya yang Anda lakukan. Salah satunya, yaitu dalam beternak puyuh petelur. Hasil utama dari ternak puyuh ialah telur. Namun, kemana Anda harus mendistribusikan telur puyuh yang paling tepat agar hasil ternak tersebut memberi Anda pendapatan yang maksimal?
Telur merupakan produk utama yang dijual sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari untuk menambah gizi keluarga. Selain telurnya, Anda juga bisa menjual daging burung puyuh, DOQ, bahkan kotorannya sebagai hasil sampingan.
Telur puyuh merupakan bahan pangan yang sudah
sangat familiar di kalangan masyarakat Indonesia. Kandungan gizi telur puyuh
tidak kalah dengan telur unggas lainnya. Rasanya pun cukup lezat dan bisa
diolah menjadi menu masakan apa saja.
Daging
Daging puyuh kini sudah mulai diminati oleh
masyarakat, meskipun masih cukup jarang rumah makan atau restoran yang
menyajikan menu daging puyuh. Hanya beberapa restoran tertentu yang
menyajikannya. Padahal, rasa daging puyuh enak dan gurih, nilai gizinya juga
cukup tinggi.
Kotoran
Bau kotoran burung puyuh lebih menyengat dibanding kotoran unggas lainnya. Apalagi, jika burung puyuh diberikan pakan yang berkadar protein tinggi. Kotoran burung puyuh ternyata juga bisa dijadikan pupuk yang sangat baik untuk tanah dan tanaman. Kotoran puyuh juga bisa dijadikan campuran dalam bahan makanan konsentrat untuk peternak.
Masyarakat telah banyak mengenal telur puyuh sehingga dapat dikatakan
proses pemasarannya tidak sulit. Jika peternakan Anda telah berkembang hingga
hasilnya dapat memenuhi kebutuhan daerah, dengan sendirinya pemasaran dapat
diperluas ke daerah lain.
Guna memperlancar masalah pemasaran ini, ada baiknya para peternak
membentuk kelompok (komunitas) yang menangani masalah pemasaran. Selain itu,
setiap anggota komunitas bisa saling berbagi informasi tentang permasalahan
yang mereka hadapi. Terlebih, di masa kini ada media sosial yang dapat dipakai
sebagai sarana promosi hasil beternak puyuh.
Walaupun begitu, masih banyak yang mempertanyakan kemana harus
mendistribusikan telur puyuh? Jawaban paling umum, yaitu ke pengepul. Namun,
apa yang terjadi jika stok di pengepul menumpuk? Tentu mereka tidak akan mau
mengambil produk telur puyuh kita. Oleh karena itu, kreativitas Anda sangat
dituntut di bidang penjualan ini.
Beberapa alternatif cara untuk memasarkan telur puyuh sebagai berikut.
1. Mencari tempat sasaran yang potensial
Mencari tempat sasaran yang potensial sebagai calon pembeli rutin. Misalnya,
toko grosir sembako, warung-warung skala kecil, kios-kios di pasar, pedagang
keliling, rumah makan, kantin-kantin di sekolah, atau koperasi di perkantoran.
2. Promosi dengan cara kreatif
Lakukan promosi secara kreatif. Sertakan pula alamat dan kontak yang
bisa dihubungi, baik melalui internet maupun brosur. Publikasikan iklan-iklan
Anda di tempat-tempat yang sering dikunjungi orang. Misalnya pom bensin,
pangkalan ojek, terminal, dan sebagainya. Berdayakan media sosial sebagai
sarana promosi sekaligus berbagi informasi.
3. Kerja sama dengan toko
Sistem kerja sama dengan toko harus saling menguntungkan. Sistem pembayaran sebaiknya tidak menyulitkan pemilik toko atau langganan. Misalnya, dengan kredit seminggu sekali. Namun, Anda perlu memperhitungkan jangka waktu kredit setiap toko harus sama agar kunjungan dan tagihan sebelumnya bisa dilakukan di hari tersebut.